December 05, 2013

Cinta Dalam Rumah Tangga

Wati nech,,,, (dari berbagai sumber)

Cinta yang Hilang setelah Pernikahan
Apa yang terjadi setelah pernikahan, bara cinta tiba-tiba menjadi dingin seolah-olah tiada lagi api yang dapat dilihat di antara kedua orang yang tadinya sangat mencintai. Dalam materi ini kita akan melihat beberapa hal yang menyebabkan cinta itu sampai menghilang atau menjadi hambar setelah menikah. Sekurang-kurangnya ada 3 penyebab hilangnya cinta sehingga tidak dirasakan lagi setelah menikah:

1. Yang pertama adalah secara manusiawi sesuatu yang menjadi biasa memang akan kehilangan daya tarik semula.
2. Yang kedua adalah pertengkaran. Pertengkaran yang tidak diselesaikan akan membunuh cinta kasih. 3. Yang ketiga adalah faktor konsep pemikiran kita. Sering kali memang kita ini secara tidak sadar beranggapan bahwa cinta itu memang miliknya orang yang berpacaran. Setelah menikah cinta itu boleh ada, boleh tidak ada, karena setelah menikah yang penting adalah memikirkan pekerjaan, memikirkan masa depan anak, memikirkan tugas merawat anak, memikirkan tentang bagaimana kita harus mengembangkan karier kita 4 tahun di depan dsb. Sehingga akhirnya memang cinta tidak lagi mendapatkan tempat dalam pernikahan. Ada beberapa hal atau upaya yang dapat dilakukan untuk menemukan cinta kembali, yaitu: 1. Pertama-tama dua orang suami maupun istri itu harus menyadari bahwa mereka sudah kehilangan cinta. Jadi kita memang harus memeriksa apakah cinta kita telah kehilangan aspek emosional dan biologisnya. Apakah yang tertinggal sekarang adalah aspek kognitif, aspek pikiran semata dan aspek rohani semata. Kalau memang kita akui itulah yang terhilang, sekarang bagaimana saya dan dia bisa memperbaikinya. 2. Langkah kedua adalah kita melihat duduk masalahnya di mana. Adakalanya duduk masalahnya pada beberapa penyebab:
• Yang pertama, yaitu kita kehilangan cinta karena terbiasa.
• Atau yang kedua yang lebih serius karena adanya pertengkaran-pertengkaran. Kalau memang itu duduk masalahnya pertengkarannya memang harus dibahas dan harus diselesaikan.
• Yang ketiga kalau misalnya hanya konsep pemahaman yang keliru kita masih bisa perbaiki.
3. Langkah ketiga yang harus kita perbuat, yakni harus sering-sering mengungkapkan betapa berterima kasihnya kita atas kehadiran pasangan kita. Bahwa dia pemberian Tuhan untuk kita, kita harus pintar-pintar melihat yang positif dalam dirinya meskipun mengakui yang tidak kita terima dalam dirinya atau sulit diterima dalam dirinya. Kalau kita memulai dengan berterima kasih kita akan menerima kasih. Dan kita pun percaya tentunya Tuhan pun menghendaki agar cinta yang sudah tumbuh dalam rumah tangga akan tetap terpelihara.

Nah, Berikut adalah 5 Tanda Hilangnya Cinta dalam Rumah Tangga:

Lima Tanda Hilangnya Cinta dalam Rumah Tangga
“Saya merasakan bosan hidup serumah dengannya”, keluh Rani.  “Pernikahan saya dengan mas
Bagus yang baru berumur lima tahun, rasa-rasanya telah kami tempuh berpuluh tahun.  Kadang
terpikir oleh saya, kapan saya bisa keluar dari kungkungan kejenuhan ini?” lanjutnya.
Ungkapan perasaan di atas, adalah gejala awal pertanda mulai hilangnya cinta dalam rumah
tangga. Ada beberapa tanda hilangnya cinta yang harus diwaspadai kemunculannya oleh setiap
suami dan isteri. Jika anda tidak mengetahuinya, bisa jadi anda merasa rumah tangga anda aman
saja, padahal sesungguhnya telah berada di ambang petaka.
Sebenarnya, perasaan cinta kasih antara suami dan isteri adalah karunia Tuhan yang sangat
agung kepada hamba-hambaNya. Bahkan cinta dalam ikatan pernikahan ini merupakan sebentuk
perasaan yang amat kuat, melebihi perasaan kecintaan terhadap benda-benda yang lain.
Akan tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, cinta yang telah dikaruniakan Tuhan kepada Rani
dan Bagus semakin mengering  dan akhirnya mati sama sekali. Kondisi ini tentu saja bukan
merupakan sesuatu yang datangnya secara tiba-tiba, melainkan pasti ada proses yang
menyertainya. Cinta tidak datang secara tiba-tiba, tidak pula hilang secara tiba-tiba. Ada sebab-sebab yang mendatangkan cinta, ada sebab-sebab pula yang menghilangkan cinta.
Tatkala faktor yang menjadi sebab hilangnya cinta mulai muncul dan tidak diusahakan untuk
diatasi, akan sanggup mengikis habis, secara perlahan tetapi pasti, cinta yang telah tumbuh
selama ini layu kembali. Setiap hari ikatan cinta berurai, satu per satu, hingga akhirnya
didapatkan kenyataan cinta mereka telah sirna.
Dalam berbagai interaksi saya dengan banyak keluarga di Jogja Family Center (JFC), saya dapat
mengamati adanya tanda-tanda hilangnya cinta dalam keluarga. Berikut ini saya ingin sharing
tentang beberapa tanda tersebut. Waspadalah ! Waspadalah !!
1. Merasa tidak butuh lagi dengan pasangan dan merasa kesendirian lebih nyaman
Jika kebosanan telah menghinggapi anda dan anda merasa lebih nyaman apabila sendiri, terpisah
dari pasangan anda, maka inilah tanda yang amat kuat bahwa cinta mulai pudar. Sesungguhnya
rumah tangga Rani tampak bahagia dan tak ada kekurangan yang bisa dicela oleh orang-orang
yang melihatnya. Akan tetapi jika dilihat di dalamnya, yang terjadi sesungguhnya adalah
sandiwara. Rani dan Bagus, suaminya, berada dalam jarak psikologis yang sulit disatukan.
Masing-masing merasa tidak butuh dengan pasangannya. Rani asyik dengan kesibukannya
mengurus Cindy, satu-satunya anak, yang kini mengikuti program Playgroup. Bagus sibuk
dengan urusan bisnis yang amat menguras tenaga dan waktu, juga perhatiannya. Sesampai di
rumah, kebutuhan Bagus adalah istirahat, melepas lelah. Ia tidak ingin diganggu oleh isteri dan
ulah anaknya. Sementara itu, sebenarnya Rani ingin sekali berbagi cerita, ingin sekali dimanja
dan mendapatkan perhatian sepenuhnya.
Namun karena keinginan Rani tidak pernah menjadi nyata, semakin lama ia percaya bahwa ia
harus bisa memupus angan-angan indahnya  berumah tangga. Ia harus melaksanakan semua
kegiatannya sendiri. Ia menyelesaikan semua masalahnya sendiri, karena Bagus tak mau
mengerti. Ia mengelola anaknya sendiri, dan akhirnya iapun menikmati hidup sebagai diri yang
mandiri, kendatipun memiliki suami. Kondisi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama,
sehingga masing-masing menikmati indahnya hidup sendiri.
Masing-masing merasakan kenyamanan dalam keadaan kesendirian, dan merasa tidak butuh lagi
dengan kehadiran pasangan. Jika keadaan ini dipertahankan, kematian cinta akan sangat mudah
didapatkan. Segeralah melakukan evaluasi dan meraih kembali cinta anda yang telah mulai
beranjak meninggalkan hati dan perasaan anda. Jika anda biarkan, cinta akan semakin menjauh
dari keluarga anda.
2. Tidak merasakan rindu ketika berpisah jauh
Tanda hilangnya cinta, adalah tidak merasakan rindu ketika berpisah jauh atau dalam waktu yang
cukup lama. Suami dan isteri yang berpisah karena suatu tugas lama, atau karena perjalanan yang
jauh, semestinya merasakan gejolak rindu yang kian lama kian menguat. Semakin lama
terpisahnya, semakin menebal rindu mereka. Jika yang terjadi sebaliknya, bertemu atau berpisah
sama saja perasaan mereka, inilah pertanda cinta mulai sirna.
Suatu saat Bagus berpamitan untuk melakukan transaksi bisnis ke Singapura untuk waktu yang
lama. Rani melepas Bagus begitu saja. Hari-hari Rani sendiri, rasanya justru semakin lega karena
merasakan kebebasan dan hidup tanpa beban. Demikian juga yang terjadi pada Bagus. Selama
dua pekan di Singapura, hanya sempat sekali menelpon Rani, itupun untuk meminta tolong
menyiapkan berkas yang akan diambil oleh pegawai kantornya. Tidak tampak kerinduan pada
sikap Bagus selama meninggalkan isteri dan anaknya.
Saat kembali dari Singapura, Bagus memang membawa sejumlah oleh-oleh untuk Cindy. Tapi
baru saja tiba di rumah, ia kembali disibukkan oleh urusan kantornya. Semestinya, pertemuan
setelah suami isteri berpisah dua pekan, mereka rayakan bak pengantin di malam pertama.
Namun yang terjadi tidaklah demikian. Rani tidak merasakan kehangatan kerinduan Bagus, dan
sebaliknya, Bagus juga menampakkan sikap yang dingin-dingin saja saat datang ke rumah.
Jika rindu tak lagi berada di hati anda, itulah pertanda hilangnya cinta dalam rumah tangga anda.
3. Mudah berprasangka kepada pasangan
Cemburu adalah bagian dari pertanda cinta dalam kehidupan berumah tangga. Akan tetapi jika
cemburu telah berlebihan, akan mudah sekali menaruh prasangka buruk kepada pasangannya.
Sikap yang dikedepankan adalah curiga dan tidak percaya. Segala yang dilakukan oleh
pasangannya cepat sekali menimbulkan persangkaan berlebihan. Inilah pertanda berikutnya dari
hilangnya rasa cinta.
Suami telat sebentar saja sampai di rumah, menimbulkan persangkaan, “Dia tadi mampir
kemana? Jangan-jangan….” Suami pergi keluar kota untuk urusan dinas, memunculkan sejumlah
kecurigaan, “Dia pergi dengan diapa? Jangan-jangan….” Suami kedapatan ditelpon oleh seorang
wanita untuk suatu urusan bisnis, memunculkan syak wasangka, “Siapa yang menelpon suami
saya? Jangan-jangan…”
Sebagaimana juga suami yang berlebihan dalam prasangka kepada isterinya. Hanya karena
melihat isteri terlibat dalam pembicaraan dengan seorang lelaki, memunculkan sejumlah tanda
tanya, “Ada apa isteri saya berbicara dengannya? Jangan-jangan…” Ketika melihat isteri
berdandan rapi untuk menghadiri pertemuan RT, memunculkan sejumlah prasangka, “Ada siapa
di pertemuan RT nanti, sampai isteri saya berdandan secantik ini? Jangan-jangan…”
Tatkala anda menemukan sejumlah persangkaan negatif terhadap segala yang dilakukan
pasangan anda, ketahuilah ini merupakan pertanda mulai memudarnya rasa cinta di hati anda.
Sebab seharusnya, cinta akan menumbuhkan kepercayaan dan kesetiaan. Jika tidak lagi bisa
mempercayai, justru lebih dominan perasaan mencurigai, cinta dalam keluarga anda telah
terancam pudar.
Apalagi jika anda merasakan segala yang dilakukan pasangan lebih tampak sebagai kesalahan di
mata anda. Rasanya tidak ada yang benar dari perbuatan pasangan anda. Berbuat begini salah,
begitu salah, semua terasa salah. Kondisi ini menandakan rapuhnya perasaan cinta kepada
pasangan anda. Segeralah mengobati dan mengantisipasi.
4. Lebih suka menutup diri dan tidak terbuka dalam banyak persoalan
Jika anda menemukan kecenderungan untuk lebih suka menutup diri dalam berbagai persoalan
hidup anda, ketimbang membicarakannya dengan pasangan anda, maka hal ini menjadi pertanda
melemahnya cinta dalam jiwa anda. Dalam kisah kehidupan keluarga Rani di atas, yang terjadi
adalah ketertutupan sikap dalam menghadapi berbagai problematika hidup.
Rani akhirnya lebih suka membicarakan persoalan hidupnya dengan Ika, teman kuliahnya dahulu
yang sekarang menjadi tetangga dekat. Ia tidak bisa bercerita secara leluasa kepada Bagus,
karena Bagus tidak pernah memberikan kesempatan dan kebebasan untuk mengungkapkan
permasalahannya. Sebagaimana pula hal itu terjadi dan dirasakan oleh Bagus. Ia lebih suka
memendam permasalahannya sendiri dan tidak  mau diketahui Rani.
Pertemuan mereka di dalam rumah sekedar formalitas dan basa-basi, tidak ada agenda yang
mereka bawa untuk dibicarakan bersama. Bagus tidak pernah berlaku kasar terhadap Rani, hanya
saja sikapnya yang acuh dan dingin telah memicu sikap Rani yang juga memilih banyak diam
dan menutup diri. Pembicaraan yang terjadi sehari-hari hanyalah sebatas aktivitas teknis yang
biasa dilakukan oleh semua keluarga, bukan pembicaraan mengenai rencana-rencana besar dan
evaluasi perjalanan keluaraga selama ini.
5. Kehilangan hasrat kepada pasangan
Apabila perasaan anda dingin saja melihat penampilan pasangan anda, tidak ada hasrat dan
gairah terhadapnya, maka ini adalah kematian cinta yang sangat nyata bentuknya. Pada kondisi
seperti ini anda akan sangat kesulitan mendefinisikan makna cinta dalam kehidupan rumah
tangga. Apa lagi yang akan dilakukan, jika berhasrat terhadap pasanganpun tidak.
Perasaan ini apabila dibiarkan akan bisa memicu munculnya tindak perselingkuhan yang
dilakukan baik oleh suami maupun isteri. Lantaran tidak bergairah melihat penampilan isteri,
hasratpun tersalurkan justru kepada wanita lain yang bukan isterinya. Demikian pula isteri yang
tidak memiliki gairah kepada suami, hasrat bisa disalurkan justru kepada lelaki lain yang bukan
suaminya. Perselingkuhan terjadi sebagai akibat dari pudarnya hasrat kepada pasangan, tanpa
ada upaya untuk membangkitkan kembali gairah tersebut.
Pada beberapa keluarga, hubungan suami isteri bisa terjadi hanya apabila membayangkan
melakukannya dengan orang lain yang lebih bisa menimbulkan gairah. Tatkala melihat
penampilan suami atau isterinya, tidak ada yang menyebabkan mereka merasa tertarik dan
berhasrat melakukan hubungan seksual. Yang menyebabkan mereka memiliki gairah yang tinggi
justru apabila memiliki fantasi seksual, melakukan percintaan dengan bintang film atau artis
sinetron, atau orang-orang lain pujaan mereka.
Ajaran agama melarang tindakan fantasi seksual semacam itu, bahwa seseorang membayangkan
melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Hal ini merupakan sebentuk penyimpangan dan
juga memicu perasaan-perasaan lain terhadap pihak yang menjadi sarana fantasi tersebut. Jika
kehilangan hasrat ini telah anda rasakan, segeralah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap
perjalanan rumah tangga anda. Bisa jadi selama ini kehidupan anda berjalan terlalu mekanistis,
tidak ada bumbu-bumbu romantisme, dan kreativitas untuk mempertahankan hasrat kepada
pasangan.
Jangan dibiarkan perasaan tersebut berkepanjangan melanda kehidupan rumah tangga anda.
Segeralah lakukan tindakan untuk menyelamatkan cinta dalam rumah tangga anda.
(* Rani, Bagus, Cindy, hanya nama rekaan saya. Bukan nama sebenarnya).

Cahyadi Takariawan
Penulis Buku "Wonderful Family", Senior Editor PT Era Adicitra Intermedia, Anggota IKAL-XLV, Pengasuh Pengajian Permata (Pernik-pernik Rumah Tangga)

 

Related Post



No comments:

Post a Comment