December 10, 2013

Pesiden Idaman, Presiden Paling Miskin Di Dunia

Mungkinkah Bangsa Indonesia memiliki Presiden seperti ini suatu saat kelak????

Presiden Ke-6 Iran, Mahmoud Ahmadinejad


Profil:
Nama : Mahmoud Ahmadinejad
Tempat / Tanggal lahir : Aradan, Iran / 28 Oktober 1956
Status : Menikah
Menjabat sebagai Presiden Iran ke : 6
Pendidikan : Gelar Doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST)


Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:
"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"

Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran."

Meskipun kerap keras dengan setiap pernyataannya, terlebih kepada pihak lain yang menyakiti negaranya, Ahmadinejad mengesankan diri sebagai seorang yang penuh kasih dan pemaaf. Pria yang juga memiliki suara indah, terlebih saat membaca Al-Quran atau pidato ini pun tahu persis soal ajaran-ajaran agama, baik agama Islam yang ia anut maupun agama Kristen yang selalu menjadi pendamping Islam.
Dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi Jerman pada November 2012, ia menyatakan sangat menjunjung tinggi dua nilai yang merupakan ajaran Islam dan Kristen. “Islam menitikberatkan ajaran mereka untuk saling memaafkan dan Kristen menitikberatkan ajaran mereka tentang mengasihi sesama. Jika semua manusia di dunia bisa menjunjung tinggi dua nilai ini, niscaya dunia kita akan bahagia,” tuturnya.

Sekilas perjalanan karier Ahmadinejad

Pada tahun 1980, Ahmadinejad merupakan ketua perwakilan IUST (Iran University of Science and Technology) untuk perkumpulan mahasiswa se-Iran. Ahmadinejad juga terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya peristiwa ‘krisis sandera Iran’.

Pada masa perang saudara antara Iran dan Irak, Ahmadinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam, tepatnya pada tahun 1986. Ahmadinejad kemudian diangkat menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran.

Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997. Ini merupakan awal kiprah Ahmadinejad di dunia politik.

Pada bulan mei 2003, Ahmadinejad terpilih sebagai walikota Teheran. Selama menjabat sebagai walikota, Ahmadinejad menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat kebudayaan Teheran. Hal ini bertentangan dengan para walikota sebelum dirinya yang lebih modern dan reformis.

Saat menjabat Walikota Teheran, dia kemana-mana selalu menyetir sendiri, dan tetap tinggal di rumah susunnya, membersihkan lingkungannya sendiri, serta suka mengamati sendiri setiap sudut kota dan lain-lain.

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga dan terheran-heran:

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.



3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5.. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250, atau sekitar Rp 2.500.000 saja..

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Meja makan Ala - Presiden Ahmadinejad

9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi.


Menurut koran Wifaq, foto-foto tersebut diambil oleh adiknya, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk Amerika.

12. Sewaktu sholat,berjamaah, dia tidak disediakan tempat khusus paling depan (VIP atau VVIP),  dia bisa duduk di manapun, sebagaimana jamaah biasa yang lain, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling depan.

13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat di manapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.

14. Beberapa tahunyang lalu Presiden Ahmadinejad mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Bandingkan: Jika pernikahan putra Presiden RI, SBY menghabiskan dana Rp 2 miliar, dan pernikahan putri Sultan Brunei Darussalam menghabiskan dana mencapai Rp 200 miliar, maka pernikahan putra Ahmadinejad hanya menghabiskan dana Rp 20 juta saja!
Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden:
Suasana Pernikahan yang bersahaja

Makanan yang sangat sederhana


Berikut foto-foto tambahan yang menunjukkan kesederhanaan Presiden Mahmoud Ahmadinejad:
Konferensi Pers sederhana

Jamuan Makan kepada Presiden Morales


Sangat menghormati wanita


Tanpa protokoler kepresidenan yang sangat ketat


Berikut adalah gaya Presiden Ahmadinejad sewaktu menjamu Presiden Bolivia, Morales bermain Futsal:






Dikutip oleh: Andy Hiday (dari berbagai sumber)

Related Post



No comments:

Post a Comment